Mobil ESEMKA yang dipamerkan di Indonesia International Motor Show ternyata seluruhnya impor dari Cina?
Mobil SMK dan Isu Terhadap Pemerintahan Jokowi
Mobil ESEMKA, sebuah mobil buatan anak-anak SMK, menjadi isu yang sering disorot dan digunakan sebagai senjata politik untuk menyerang pemerintahan Jokowi. Mobil ESEMKA yang diproduksi oleh perusahaan swasta PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) ini menjadi bahan gorengan untuk terus mendegradasi kepemimpinan Jokowi.
Seorang mantan sekretaris BUMN yang disebut-sebut sakit hati dengan Jokowi bahkan berkomentar bahwa sudah 10 tahun bangsa ini dibohongi dan dia tidak merasa bersalah. Tudingan Said Didu itu mengacu pada berita bahwa mobil ESEMKA yang dipamerkan di Indonesia International Motor Show ternyata seluruhnya impor dari Cina.
Isu mobil ESEMKA sering dianggap sebagai mobil gaib karena tidak terlihat penampakannya di jalan-jalan. Kata "Cina" kemudian ditambahkan sehingga menjadi gorengan yang efektif dan propaganda kegagalan pemerintahan Jokowi.
Namun, apakah benar mobil ESEMKA itu sebenarnya mobil impor dari China? Jawabannya bisa dibagi menjadi dua bagian: tentang mobil ESEMKA itu sendiri dan tentang mobil ESEMKA yang dipamerkan di Indonesia International Motor Show kemarin.
Mobil ESEMKA bisa dibilang mobil yang baru meski pernah dikenalkan oleh Jokowi waktu dia masih menjabat sebagai Walikota Solo. Namun pada waktu itu, mobil ESEMKA belum diproduksi massal alias masih prototype karya anak-anak SMK. Baru pada tahun 2019, dibangun pabrik mobil ESEMKA di Boyolali, Jawa Tengah, di bawah nama perusahaan PT Solo Manufaktur Kreasi. Ini adalah perusahaan swasta dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan BUMN atau pemerintah, murni swasta.
Beberapa komponennya masih ada yang diimpor dari beberapa negara, seperti halnya hampir semua pabrik mobil di dunia yang awalnya juga begitu. Sebagai contoh, mobil nasional Malaysia yang bernama Proton juga bekerja sama dengan Suzuki Jepang dan Jili Cina untuk beberapa komponennya, terutama di mesin.
SMK sendiri dilaporkan sudah menjual lebih dari 300 unit mobilnya, tapi mengapa tidak terlihat di jalan raya? Pertanyaan ini muncul dari banyak orang.
Mobil ESEMKA belum sampai pada tahap produksi mobil penumpang yang sering kita lihat di jalan-jalan di kota besar. SMK baru bisa memproduksi mobil-mobil untuk kendaraan operasional di daerah-daerah. Mobil ESEMKA yang beredar yang dinamakan Bima ini memang khusus untuk kendaraan operasional atau angkut-angkut barang atau juga hasil pertanian.
Jadi, kesimpulannya adalah bahwa mobil ESEMKA bukan mobil impor dari Cina, melainkan mobil buatan anak-anak SMK yang diproduksi oleh perusahaan swasta PT Solo Manufaktur Kreasi. Isu ini kerap dimanfaatkan untuk menyerang pemerintahan Jokowi, tetapi fakta-fakta menunjukkan bahwa hal tersebut tidaklah benar.
Oleh: Deny Siregar
Sumber Artikel: Denny Siregar: MOBIL ESEMKA IMPOR DARI CHINA?
Suara Akar Rumput
Industri otomotif Indonesia, siapakah yang tidak kenal? Tantangan yang harus dihadapi tidaklah mudah, mulai dari masalah teknologi, supply chain, hingga persaingan dengan pasar mobil yang sudah dipegang oleh Jepang. Namun, kita tidak boleh meremehkan upaya para pelaku industri otomotif di Indonesia, terutama anak bangsa yang berusaha mengambil market share yang tidak terlalu ketat seperti pada jenis mobil Pick Up dari ESEMKA. Kita semua harus selalu mendukung perkembangan industri otomotif dalam negeri.
Tidak hanya itu, kita juga harus bangga dan mencintai produk dalam negeri. Mari bersama-sama mengapresiasi dan menghargai produk buatan anak bangsa. Kita harus mencintai NKRI dan produk-produk dalam negeri dengan sepenuh hati.
Indonesia sebagai negara yang begitu luas tentu saja harus mampu memproduksi produk sendiri. Meskipun sebagian besar sparepart masih harus dibeli dari luar negeri, kita harus tetap menjunjung tinggi produk dalam negeri. Jangan pedulikan orang yang merasa tersinggung, yang penting adalah Indonesia semakin maju dan berkembang.
Alih teknologi itu adalah hal yang wajar terjadi dalam dunia perdagangan, tujuannya adalah untuk mendatangkan keuntungan dan meningkatkan kesejahteraan suatu negara. Hari ini, mobil ESEMKA telah bergerak menuju kebangkitan penguasaan teknologi rekayasa yang pada saatnya kita tidak lagi hanya sebagai pemakai barang saja tetapi menjadi negara produsen yang menciptakan berbagai produk yang berguna bagi bangsa dan negara.
Rantai produksi sebuah teknologi permesinan atau kendaraan memang sulit untuk dijelaskan. Sebuah pabrik mesin hanya membuat bagian dasar mesin, sedangkan parts-nya dibuat oleh pabrik lain sesuai kebutuhan mesin yang akan dibangun, yang mungkin harus diimpor dari negara lain. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam menerima informasi yang beredar agar tidak terjebak dalam salah persepsi.
Indonesia harus maju, namun sayangnya masih ada oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk kepentingan pribadi. Mereka yang mengenyangkan perutnya sendiri dengan mengorbankan negara, padahal sebagai bangsa kita harus bersatu dan membangun Indonesia bersama-sama. Kita harus menolak pola pikir kebangsaan yang tidak membangun, dan mari kita bersama-sama meraih kemajuan untuk Indonesia.
Kita patut bersyukur karena kini ESEMKA tidak hanya memproduksi mobil biasa, namun juga sedang dalam proses pembuatan mobil listrik. Mari bersama-sama memberikan dukungan dan semangat untuk perkembangan industri otomotif dalam negeri, agar kita dapat bersaing sejajar dengan negara-negara lainnya di dunia. Yuk, jangan lelah untuk selalu mendukung produk dalam negeri!
Terima kasih kepada Bang Deny Siregar yang telah memberikan pencerahan mengenai isu yang dihembuskan terhadap perkembangan mobil ESEMKA dan pemerintahan Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar