Kamis, 16 Maret 2023

Membangun Daya Saing di Indonesia melalui Infrastruktur dan Teknologi

Indonesia perlu membangun daya saing agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Untuk itu, kita harus membangun infrastruktur yang kompetitif dan membangun teknologi baru yang dapat mengembangkan negara ini. Namun, membangun infrastruktur bukan hanya tentang bangunan fisik saja, melainkan juga tentang membangun daya saing dan kompetitor dengan negara-negara lain.

Perkeretaapian Indonesia akan segera memiliki kereta cepat yang akan menjadi simbol kemajuan infrastruktur di Indonesia. Setiap negara memiliki target masa depan yang berbeda dalam hal infrastruktur dan proyek terbesarnya. Setiap negara juga bersaing dalam menciptakan teknologi-teknologi baru yang dapat mengembangkan negaranya secara ugal-ugalan.

Negara besar seperti Jepang, China, dan Jerman tengah berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi di negaranya. Teknologi transportasi sangat berperan penting bagi setiap negara maju maupun berkembang. Kabar baiknya, Indonesia tengah menatap masa depan kereta cepat yang akan kalahkan Jepang dan Jerman.

Cina, sebagai pengembang kereta cepat, juga menjadi percontohan bagi Indonesia. Jalur kereta cepat di Cina berkembang dari 120 km pada tahun 2008 menjadi 42.000 km pada tahun 2022. Pemerintah Cina membangun kereta cepat pertamanya untuk menghubungkan Beijing dengan Tianjin. Pembangunan tersebut berlangsung selama 4 tahun dan layanan ini disiapkan untuk menyambut Olimpiade Beijing tahun 2008. Jarak sejauh 120 km ditempuh hanya dalam waktu 33 menit dengan 5 stasiun yang dilayani.

Kondisi serupa akan diterapkan pada layanan kereta api cepat Jakarta-Bandung yang disiapkan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCJB). Rute sejauh 142,3 km dengan waktu tempuh antara kedua wilayah tersebut hanya 36-45 menit saja dan melayani 4 stasiun, yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegal Luar. KCJB akan menggunakan kereta generasi terbaru, yakni CR400AF yang merupakan pengembangan dari tipe CRH 380A oleh China Railway (CR). CR400AF memiliki kecepatan desain hingga 420 km/jam dan kecepatan operasional hingga 350 km/jam, yang lebih cepat dari kereta api cepat buatan Jepang yang mencapai 330 km/jam.

Dengan adanya pengembangan infrastruktur dan teknologi di Indonesia, daya saing Indonesia akan semakin meningkat. Indonesia akan semakin mampu bersaing dengan negara-negara lain dan memajukan ekonomi dan kemajuan di Indonesia. Semoga dengan pembangunan infrastruktur yang baik, Indonesia dapat menjadi lebih maju dan sejahtera.

Suara Akar Rumput

PT INKA (Industri Kereta Api) merupakan perusahaan produsen kereta api di Indonesia yang terus berinovasi untuk menghasilkan teknologi kereta api modern. Salah satu tujuan dari inovasi teknologi kereta api modern tersebut adalah untuk meningkatkan mobilitas masyarakat Indonesia dan sekaligus meningkatkan perekonomian Indonesia.

Dalam menghasilkan teknologi kereta api modern, PT INKA mengadopsi teknologi tinggi yang dapat memberikan nilai tambah bagi konstruksi kereta api. Salah satu teknologi yang diadopsi adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang dipasang dalam kerjasama dengan Tiongkok. Dalam hal ini, PT INKA berhasil menghadirkan teknologi KCJB sebagai bagian dari sistem transportasi kereta api cepat di Indonesia.

Namun, penerapan teknologi tinggi dalam konstruksi kereta api modern, terutama terkait dengan KCJB, juga memiliki sisi penting dalam hubungan geo-politik. Dalam ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, Indonesia harus berhati-hati agar tidak terlibat dalam konflik yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, Indonesia harus mempertahankan netralitasnya dalam hubungan dengan kedua negara tersebut.

Jika teknologi kereta api modern dapat diterapkan seperti di Tiongkok, maka mobilitas barang dan orang di Indonesia akan meningkat dengan sangat cepat. Jakarta-Semarang, Jakarta-Surabaya-Banyuwangi, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua dapat dijangkau dengan lebih mudah dan cepat. Bahkan, Jakarta-Bandung yang memiliki jarak sekitar 142 km bisa ditempuh hanya dalam waktu 30 menit dengan menggunakan teknologi kereta api modern.

Majunya teknologi kereta api modern dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, PT INKA terus berinovasi untuk menghasilkan teknologi kereta api modern yang dapat memberikan nilai tambah bagi konstruksi kereta api di Indonesia. Indonesia harus jeli melihat situasi agar dapat menjaga diri dengan langkah-langkah yang berhati-hati dan sekaligus tetap penuh simpati dalam hubungan internasionalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar