Kamis, 20 Juni 2013

BODOH !! Indonesia masih DIJAJAH, Indonesia BELUM MERDEKA !!!


KEJADIAN MENGERIKAN DIMANA INI? — Bukan terjadi dimana-mana, bukan di luar negeri, apalagi di Hongkong, ini terjadi di bumi pertiwi (baca: Indonesia). Inilah tambang Grasberg, di Tembagapura (Irian). Tambang ini adalah tambang emas TERBESAR di dunia, dan merupakan tambang tembaga KETIGA TERBESAR di dunia.

Berapa luas dan kedalaman lubang tambang ini? 

Luas eksplorasi tambang Grasberg sekitar 212,343 hektar. Luas kedalaman lubangnya MELEBIHI 230 kilometer persegi. Bayangkan saja, lubangnya hingga bisa dilihat dari LUAR ANGKASA.

Emang berapa cadangannya? Tambang Grasberg memiliki cadangan 2,5 Milyar Ton Metrik. Berdasarkan produksi tahun 2008, tambang Grasberg dapat memproduksi EMAS 14,58 Ton per-hari, PERAK 55,00 Ton per-hari, dan TEMBAGA 14297,75 Ton per-hari.

Kepemilikan siapa tambang bercadangan luar biasa ini? Tambang emas terbesar di dunia ini milik pemerintah RI 9,3%, kepemilikan PT Indocopper Investama (swasta) 9%, Rio Tinto Group ( Inggris ) 13% dan kepemilikan PT FREEPORT MCMORAN (Amerika) 67,3% *). Mengapa negara cuma dapat 9,3%? Kalau lebih dari itu itu ada UDANG DI BALIK BATU.

Tetapi belum selesai hanya sampai disitu (lah, emang ada lagi?). Untuk memenuhi ketamakan dan kerakusan manusia, jauh dibawah permukaan Grasberg, hingga kedalaman 1.785 meter, terdapat pertambangan bawah tanah TERBESAR di dunia. Dengan jalur TEROWONGAN sepanjang 90 kilometer, dan pekerja sekitar 9.127 orang karyawan.

Dan secara tertulis, ini prosedur rencana pengembangan Grasberg :

  1. Gunung Bijih Timur (GBT) — Mine life 1980-1994, Production capacity of 28,000 Ton per-hari » SUDAH HABIS
  2. Intermediate Ore Zone (IOZ) — Mine life 1994-2003, dengan production capacity of 10,000 s/d 26,000 Ton per-hari » SUDAH HABIS
  3. Deep Ore Zone (DOZ) — Mine life 2000-2018, dengan production capacity of 25,000 s/d 80,000 Ton per-hari » SEDANG PRODUKSI (dikerat hingga keratan terakhir)
  4. Ertsberg Stockwork Zone (ESZ) — Mine life 2008-2012, dengan production capacity of 35,000 s/d 80,000 Ton per-hari » SEDANG PRODUKSI (dikerat hingga keratan terakhir)
  5. Mill Level Zone (MLZ) — Mine life 2016-2026, dengan production capacity of 35,000 Ton per-hari » SEDANG PENGEMBANGAN (akan dikerat hingga keratan terakhir)
  6. Deep MLZ — Mine life 2021-2042, dengan production capacity of 40,000 s/d 50,000 Ton per-hari » SEDANG PENGEMBANGAN (akan dikerat hingga keratan terakhir)


Coba tanyakan, dimana orang-orang yang mengatakan NKRI "HARGA MATI"? Mungkin itu hanya ada di lapangan sepak bola, ketika keluar lapangan, Nasionalisme itu UTOPIA. Dan mengatakan Harga mati terhadap Nasionalisme adalah bentuk KEBODOHAN berfikir yang memang sengaja ditanamkan Barat . Pada buktinya mereka sedang DIJAJAH melalui sistem dan perundangan-undangan yang melegalkan PENJAJAHAN-PENJARAHAN. Sadar dan kini saksikanlah kita belum lepas dari PENJAJAHAN?

Negara menjadi miskin dan bobrok BUKAN karena alasan tidak bisa mengelola, coba saja hitung, berapa BANYAK para professor, doktor hingga sarjana dan universitas kelas dunia yang dimiliki Indonesia? Harusnya itu cukup untuk menciptakan temuan, innovasi, dan karya yang bermanfaat untuk mengelola hasil negeri sendiri, TANPA perlu asing yang mengambil alih. Tetapi realita berkata lain, memang sejak awal kita telah diajarkan untuk MELESTARIKAN KEBODOHAN melalui Sistem DEMOKRASI dan paham-paham MENYESATKAN seperti Sekulerisme, Liberalisme, Hedonisme, Nasionalisme, dll.

Kalau ada yang koar-koar, "NKRI Harga Mati, NKRI Harga Mati!", Suruh aja ke lapangan sepakbola sana (jangan di luar lapangan sepakbola), Wong KENYATAANNYA masih dijajah kok teriak-teriak "Harga Mati" !