Kamis, 28 Agustus 2014

Antara BBM, MEA dan Jongos Di Negeri Sendiri

Sudah saatnya cara berpikir kita ini diubah agar Indonesia tidak terus menerus terpuruk. Langkah pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi sebenarnya adalah langkah yang tepat apalagi kalau berhasil menghilangkan BBM bersubsidi.

Sebagian masyarakat pasti banyak yang akan memprotes apabila subsidi BBM dihilangkan dan cenderung berpikiran pendek seperti "wah, kalau harga BBM naik pasti harga harga pada naik, hidup makin susah" lantas menyalahkan pemerintah telah gagal. Padahal kalau kita bisa berpikir panjang, dengan dihilangkannya subsidi BBM sudah pasti harga harga akan naik namun hal tersebut akan dibarengi dengan harga jasa yang juga akan naik, UMR naik gaji pun juga akan ikut naik dengan demikian nilai rupiah pun akan naik pula minimal bisa setara dengan nilai mata uang malaysia atau singapura. Jadi, efek dari naiknya harga barang barang karena dihapusnya BBM bersubsidi tidak akan lama dan akan berangsur angsur pulih kembali.

Ini penting, karena sebentar lagi kita, Indonesia akan menghadapi yang namanya "MEA" Masyarakat Ekonomi Asean. Indonesia akan dibanjiri oleh pekerja pekerja asing. Kalau nilai tukar rupiah tidak kunjung membaik maka akan berdampak dengan pendapatan atau gaji yang didapatkan oleh warga negara Indonesia. Gaji yang akan kita peroleh akan lebih sedikit ketimbang gaji mereka "warga asing" yang bekerja di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan oleh perbedaan nilai tukar rupiah dengan nilai tukar mata uang negara mereka.

Menurut berita yang saya baca tentang MEA ini, pemerintah kita sangat khawatir dengan ketahanan ekonomi kita. Kalau kita berhasil bertahan maka kita akan bisa bersaing dengan tenaga asing tersebut, namun kalau kita "ambruk" maka akan banyak tenaga kerja Indonesia yang menjadi jongos di negeri sendiri. Nah, itulah... salah satu solusi untuk menghadapi MEA ini dan dapat bersaing (minimal bertahan) maka langkah yang diambil pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM bahkan menghilangkannya adalah strategi yang tepat.

Ingat, harga BBM naik, harga naik namun UMR/UMK, gaji dan pendapatan juga akan ikut naik, rupiah akan kembali menguat dan kita (Indonesia) akan mampu bersaing dalam MEA 2015 mendatang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar